Sebuah wedding video memungkinkan Anda dan keluarga mengenang memori sampai generasi mendatang. Orang-orang yang sangat berarti dalam hidup Anda, musik, suara, emosi, semuanya itu akan dapat ditampilkan kembali dalam bentuk video. Kenangan ini adalah memori yang tak ternilai. Siapa yang Anda percaya untuk mengabadikanya?
Tips untuk Wedding Video yang Terbaik :
Hal apakah yang paling penting dalam memilih videografer
Ketika memilih videogafer, sadari bahwa kemungkinan ada perusahaan video di daerah Anda yang dapat membuat wedding video menjadi sesuatu yang mirip film Holywood, sementara ada juga perusahaan lain yang membuat video dengan kualitas yang tidak lebih baik dari video buatan kawan atau keluarga dengan menggunakan kamera video yang sederhana dan sebuah tripod.
Memilih Videografer, Fotografer, atau Keduanya
Perbedaan besarnya: foto adalah sebuah gambar dalam film, video adalah gambar bergerak dalam layar. Perbedaan yang tak terlalu terlihat adalah interaksi kedua media tersebut terhadap Anda. Pada umumnya fotografer akan mengarahkan gaya untuk foto formal, dengan pengecualian bila mereka mengabadikan sebuah acara.
Videografer pada umumnya hanya mendokumentasi even tersebut dan tidak mengarahkan gaya meskipun ada kalanya hal tersebut juga dilakukan. Apabila Anda menggunakan keduanya, kedua pihak tersebut sebaiknya bertemu dan membahas acara yang akan diliput supaya mereka dapat bekerja sama.
Keduanya haruslah seorang yang profesional yang hanya memberi yang terbaik bagi Anda.Wedding organizer Anda adalah penengah yang paling bijak untuk mendelegasikan keinginan Anda terhadap mereka nantinya.
Fotografer atau Videografer
Ketika budget wedding Anda mulai naik, beberapa orang memilih salah satunya. Apabila saya harus memilih satu, saya akan memilih video.
Mengapa? Karena sebuah foto menangkap sebuah momen dalam waktu, video memungkinkan Anda merekam waktu dalam gerakan. Sebuah foto tidak dapat menandingi hal tersebut.
Salah satu solusi apabila budget adalah masalah, pilihlah mana yang Anda anggap lebih penting. Apabila Anda memilih video, jangan memilih paket foto yang tidak sesuai dengan budget Anda. Apabila album foto adalah prioritas Anda, pilihlah paket video standar yang mengabadikan hari-H Anda. Apabila Anda memilih dengan bijaksana, Anda dapat mendapatkan keduanya.
Peralatan Yang Terbaik
Peralatan video terbaik menentukan kualitas teknis dari video yang dihasilkan, akan tetapi hal tersebut tidak menjamin kualitas konseptual.
Banyak tipe digital video camera terbaru dengan 1 dan 3 chip CCD (Charge Coupled Display) menawarkan kualitas gambar yang sangat baik dan kemampuan merekam pada cahaya rendah, yang merupakan kelebihan apabila lighting yang terang adalah hal yang tidak diinginkan. Anda perlu mempertimbangkan antara biaya dan keuntungan ketika memilih seorang videografer dan peralatannya.
Saya menyarankan menggunakan video camera digital dengan 3 CCD 1st, (harga tertinggi), video camera digital dengan 1 CCD 2nd, (harga sedang), dan super VHS 3rd, (harga terendah). Ingat bahwa peralatan saja tidak akan membuat sebuah wedding video yang spesial bagi Anda. Pilihlah seseorang yang mencintai pekerjaannya, memperhatikan detail, dan dapat melalukan proses editing dengan baik.
DVD atau VHS
Kaset video akan menurun kualitasnya terhadap waktu penyimpanan, dan oleh karena keuntungan utama video adalah untuk dapat mengabadikan sebuah kenangan untuk genarasi yang akan datang, adalah hal yang tidak bijaksana apabila Anda hanya memiliki sebuah kaset video sebagai media penyimpanan utama Anda.
Apabila videografer Anda tidak memproduksi DVD, dia seharusnya dapat membuatnya dari kaset master atau digital video file yang dimilikinya.
Setelah menonton video tersebut untuk pertama kalinya, kebanyakan orang tidak akan duduk diam dan menghabiskan berjam-jam untuk menonton keseluruhan video tersebut. Kebanyakan akan menggunakan fast forward untuk mencapai ke bagian yang diinginkannya, hal ini mempersingkat umur kaset video tersebut. Dengan DVD Anda dapat memilih segmen yang diinginkan dengan cepat dan mudah.
Shooting atau Editing
Ini adalah sebuah pertanyaan besar. Hal ini adalah sama halnya dengan koin dengan 2 sisi.
Proses shooting dan editing adalah 2 hal yang tidak terpisahkan. Anda tidak dapat mengedit apa yang tidak Anda miliki atau dengan kualitas footage yang buruk, jadi memiliki seorang videgrafer yang berbakat dan kreatif adalah hal yang sangat penting. Hal yang merupakan masalah yang harus dipecahkan adalah posisi, angle camera, lighting, dan sound.
Bila seorang videografer mempunyai footage yang cukup baik. Maka proses editing juga merupakan hal yang sangat penting. Video footage yang terbaik sekalipun apabila tidak didukung oleh proses editing yang baik tidak akan menghasilkan video dengan kualitas yang baik, demikian juga sebaliknya. Pilihlah videografer dan editor yang terbaik sesuai dengan budget Anda.
Multicamera
Pada umumnya, satu kamera dioperasikan oleh seorang videografer, sudah cukup untuk menangkap kenangan Anda dalam video.
Akan tetapi apabila budget Anda memungkinkan, kamera ke dua akan menambah dimensi pada video Anda. Terutama pada saat acara di mana partisipan pada umumnya berdiri di tempat dan pergerakan videografer terbatas. Kamera kedua dapat mengambil gambar elegan dan kreatif dari sudut yang berbeda.
Kamera kedua memang membutuhkan biaya tambahan, akan tetapi hal tersebut sangat sepadan dengan hasil yang akan Anda dapatkan.
Editing dan Special Effect
Seni dari wedding videography dapat digambarkan sebagai warna pada palet warna. Proses editing adalah kanvasnya. Editing dapat sesederhana membuang footage yang tidak diperlukan, akan tetapi di tangan editor berbakat dan kreatif, hasil video wedding Anda akan menjadi sebuah kenangan indah bagi Anda dan keluarga.
Tidak ada pengganti editing yang baik, karena tidak selalu yang Anda shoot dengan video camera yang terpenting tetapi yang apa yang Anda tampilkan. Sebagai perbandingan, proses shooting adalah hal yang termudah. Digital editing melibatkan memindahkan video dari sebuar atau beberapa kamera ke computer.
Pada umumnya, 5 jam proses editing diperlukan untuk setiap jam acara. Jadi sebuah acara 4 jam akan membutuhkan kurang lebih 20 jam editing, sebuah acara 8 jam akan membutuhkan lebih kurang 40 jam editing, apabila Anda menggunakan 2 kamera maka proses editing akan memakan waktu 2 kali lipat. Untuk alasan tertentu kami selalu membutuhkan waktu lebih dari itu.
Banyak videografer tidak memberi waktu yang cukup untuk proses editing, dan waktu tersebutlah yang membuat perbedaan.
Berapa harganya
Harga video beragam dari Rp 1.000.000 sampai di atas Rp 25.000.000. Ada pepatah yang berkata Kepahitan dari kualitas yang buruk bertahan lama setelah kemanisan harga murah itu berlalu.
Jadi pastikan Anda mendapatkan yang Anda layak dapatkan tidak peduli berapa yang Anda keluarkan. Jadi pilihlah dengan bijaksana dan pesan dari jauh hari. Pilihlah yang sesuai dengan budget Anda.
Sumber : arixs
Untuk merekam suatu acara misalnya pernikahan, seminar, wisuda dll, paling baik memang ada beberapa kamera video(minimal 2) agar gambar menjadi bervareasi, tidak monoton dan enak untuk ditonton. Namun apabila kita hanya mempunyai satu kamera, bagaimanakah agar acara bisa diambil secara baik dan tidak putus2. Berikut ini ada cara untuk merekam agar suatu acara tidak terputus dengan gambar yang bervareasi, namun hal ini membutuhkan proses editing agar gambar enak untuk dinikmati.
Berikut ini contoh pengambilan suatu acara dengan 1 kamera video.
· Misalnya saja dalam acara pernikahan dimana ada acara pidatonya atau sambutan2. Sebelum acara dimulai biasanya para tamu sudah hadir terlebih dahulu. Maka kita harus mengambil gambar sebanyak2nya dari para tamu yang hadir. Supaya berkesan tidak sepi karena seluruh tamu belum hadir maka bisa dengan pengambilan gambar close up atau sudut dimana seolah2 tamu sudah datang semua/penuh.
· Kemudian pada saat sambutan, kita bisa menempelkan gambar yang kita ambil tadi kesela2 sambutan tersebut.Dapat juga saat merekam sambutan, kita mengubah arah kamera secara cepat ke obyek lain misalnya ke arah tamu atau pengantin.
· Dimana kemudian pada saat pengeditan, gambar saat berubahnya kamera bisa ditempel dengan gambar2 lain yang sudah kita ambil sebelumnya. Sehingga seolah2 ada 2 kamera.
Kurang lebih seperti itu caranya, namun setiap acara mungkin agak berbeda dan tidak setiap acara bisa maksimal penggunan 1 kameranya.
Semoga bermanfaat
1. Cek kondisi fisik terutama, lensa, LCD, periksa apakah ada death pixel
2. Periksa fungsi2 utama kamera : zoom in/out, fokus, iris, filter, viewfinder
3. Open menu, cek lifetime kamera. Secara normal kondisi pemakaian standart kamera lebih kurang 500 jam dalam setahun.
4. Cara paling mudah untuk mengetes kondisi head kamera adlh : setting kamera pada posisi LP (Long Play) kemudian record selama 5 menit (record dan goyangkan kamera kanan kiri, atas bawah) kemudian play. Jika lancar berarti kondisi Head kamera cukup baik. Apabila terjadi scratch berarti kondisi Head sudah lemah. Kenapa LP, aku juga ga tau..hee..heee. But pengalaman ketika aku jual kameraku, sipembeli tau jika memang head kameraku lemah dan cara dia mengetesnya dengan merekam posisi LP ketika di play gambar scratch. Tapi sebaliknya jika direkam posisi SP (Short Play) it's OK.
5. Periksa juga kondisi audio antara Channel 1 / 2 , pentiingg !! karena audio lah yang membuat gambar kita kita 3 dimensi
6. Periksa output / input konektivitas kamera : dvi/firewire, RCA ke tv, microfon, USB dan perangkat penghubung yang lain Animasi Wedding
2. Periksa fungsi2 utama kamera : zoom in/out, fokus, iris, filter, viewfinder
3. Open menu, cek lifetime kamera. Secara normal kondisi pemakaian standart kamera lebih kurang 500 jam dalam setahun.
4. Cara paling mudah untuk mengetes kondisi head kamera adlh : setting kamera pada posisi LP (Long Play) kemudian record selama 5 menit (record dan goyangkan kamera kanan kiri, atas bawah) kemudian play. Jika lancar berarti kondisi Head kamera cukup baik. Apabila terjadi scratch berarti kondisi Head sudah lemah. Kenapa LP, aku juga ga tau..hee..heee. But pengalaman ketika aku jual kameraku, sipembeli tau jika memang head kameraku lemah dan cara dia mengetesnya dengan merekam posisi LP ketika di play gambar scratch. Tapi sebaliknya jika direkam posisi SP (Short Play) it's OK.
5. Periksa juga kondisi audio antara Channel 1 / 2 , pentiingg !! karena audio lah yang membuat gambar kita kita 3 dimensi
6. Periksa output / input konektivitas kamera : dvi/firewire, RCA ke tv, microfon, USB dan perangkat penghubung yang lain Animasi Wedding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar